Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2025

Ganasnya lapindo hingga hilangnya kampung sekitaran

Dalam perjalanan dari Kota Surabaya ke Gunung Bromo, entah macam mana rasa nak kencing lalu berhenti untuk mencari tandas, kebetulan ada banyak motorsikal yang bersusun di situ. Lepas tu tanya kepada mereka ada apa? Lalu mereka menyuruh aku naik kawasan yang sedikit tinggi. Aku lihat lautan lumpur hitam yang sangat luas. Mereka kata itu namanya Lumpur Lapindo. Banjir lumpur panas  Sidoarjo , juga dikenal dengan sebutan  Lumpur Lapindo  ( Lula ) atau  Lumpur Sidoarjo  ( Lusi ).  Lumpur Lapindo ini adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran  Lapindo Brantas Inc.  di Dusun Balongnongo Desa  Renokenongo , Kecamatan  Porong ,  Kabupaten Sidoarjo ,  Jawa Timur . Kecamatan ini berbatasan dengan  Kecamatan Gempol  ( Kabupaten Pasuruan ) di sebelah selatan.  Pihak Lapindo Brantas sendiri punya dua teori soal asal semburan. Pertama, semburan lumpur berhubungan dengan kesalahan prosedur dalam kegiatan p...

Kuziarahi Masjid Tiban yang unik

Semasa balik dari Bromo menuju ke Kota Surabaya, aku singgah solat zohor di Masjid Tiban di Malang. Masjid yang unik, cantik dan masih dalam pembinaan walau ketika itu sudah ada 10 tingkat. Masjid ini juga menjadi misteri kerana dibina dengan cepat. Sebenarnya  Masjid Tiban adalah sebuah pondok pesantren bernama Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah. Pondok pesantren ini juga sering disebut Pondok Bi Ba'a Fadlrah yang artinya lautan-lautannya madunya. Nama itu menyimpan harapan setiap pengunjung mendapat berkah dari Allah SWT. Masjid Tiban tak lepas dari cerita bahwa masjid itu dibangun dengan bantuan jin. Cerita itu berdasarkan proses pembangunan masjid yang dinilai tak terlihat dan berlangsung cepat. Dalam bahasa Jawa,  Tiban  artinya tiba-tiba. Meski demikian, pihak pondok pesantren membantah cerita tetaebut.  Sebab faktanya, pembangunan Masjid Tiban telah berlangsung sejak lama. Peletakan batu pertama tahun 1987. Masjid itu masih semi permanen hingga 199...

Makam Sunan Ampel yang ramai dikunjungi orang.

Destinasi yang telah lama dirancang kerana sedari remaja selalu mendengar cerita tentang Wali Songo. Ketika itu kita tak faham pun erti Wali Songo itu, rupa-rupanya kisah tentang sembilan orang yang berjaya mengislamkan orang Jawa di Tanah Jawa. Tentu sahaja mereka ini mempunyai keistimewaan hingga digelar wali. Dan orang yang memulakan kerja dakwah ini ialah Sunan Ampel. Sunan Ampel wafat, jasadnya dimakamkan di sebelah kanan masjid Ampel Denta. Saat ini, kompleks makam Sunan Ampel terletak di dalam kompleks Masjid Jamek Ampel di Jalan Petukangan I, Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya. Bagian depan kompleks makam Sunan Ampel memiliki pintu gerbang besar  Terdapat gapura yang pada bagian atasnya memiliki hiasan berupa motif bunga dan suluran. Pada dinding gapura sisi belakang terdapat hiasan medali dan bintang segi delapan.  Kompleks makam ini dilindungi oleh tembok keliling tebalnya dan kuat tetapi tanpa atap, jadi selalu kepanasan di siang hari dan kehujanan bila musimn...

Tertarik dengan nama Mbah Bolong di satu kuburan di sisi Masjid Sunan Ampel

Dalam perjalanan ke Lapangan terbang @ Bandar Udara @ Bandara Juanda di Surabaya, Pak Supir mencadangkan ambil sarapan di sebuah kedai makan yang menjual "rawon" yang sedap.  Walaupun hitam warna kuahnya tapi memang sedap rasanya.  Walaupun selama berjalan di Jawa Timur ini, ke Malang, Bromo, Sidaharjo, Tulangangin dan kota Surabaya sendiri. Membeli jaket kulit yang cantik dan murah namun memori yang masih melekat ialah yang ada kaitannya dengan Sunan Ampel. Masih terasa bagaimana sukarnya dia berdakwah dan mengembangkan Islam pada orang Jawa.  Tentu tidak semua adat dan budaya Jawa yang syirik dulu dapat dihapuskannya. Sunan Ampel berjaya mengasimilasi budaya lama Jawa sesuai dengan ajaran Islam.  Hebat...hebat. Dan sudah tentu dibantu pengikutnya yang taat dan hebat juga. Salah seorang daripadanya ialah Mbah Sonhaji. Mbah Sonhaji atau Mbah Bolong memiliki kisah  yang berkait dengan penentuan arah kiblat pada awal berdirinya Masjid Ampel. Semasa Masjid Ampel pe...

Tempat Air Gentong di Masjid Sunan Ampel

Macam-macam aktiviti yang memikat umat Islam di Nusantara pada sesuatu yang ada metos dan lagenda keatasnya. Ramai orang tertarik dengan sesuatu yang pelik atau misteri. Kalau di Masjid Sunan Ampel ini ada amalan meminum air di dalam gentong atau tempayan yang airnya diambil dari telaga yang pernah digunakan oleh Sunan Ampel.   Penziarah yang datang ke kompleks pemakaman Sunan Ampel tidak lupa meminum air yang ada di gentong. Air tersebut diyakini bisa mengobati segala macam penyakit oleh masyarakat. Air itu sendiri diambil dari sumur peninggalan Sunan Ampel yang berada di dalam masjid.  Selain itu, air Sunan Ampel juga diyakini bisa membuat wajah awet muda. Peziarah tidak hanya minum dan membasuh wajahnya dengan air yang ada di gentong, tetapi banyak yang membawa pulang dengan botol. Hal itu mereka lakukan agar dapat memberikannya kepada keluarga yang tidak ikut berziarah sebagai oleh-oleh. “Saya minum air tadi hanya ingin sehat. Katanya air ini bisa menyehatkan tubuh. Saya j...

Kususuri jejak sejarah Sunan Ampel di masjidnya di Surabaya.

Alhamdulillah dapat hamba beriktikaf di Masjid Sunan Ampel di Surabaya. Tercapai juga impian untuk menziarahi masjid dan makam Sunan Ampel ini. Selalu hamba bayangkan bagaimana beliau mampu mengislamkan orang Jawa  yang mempunyai ketamadunan Hindu dan Buddha yang tinggi.  Buktinya lihat kuil di Prambanan dan Borobudur yang tersergam megah.  Tentu orang Jawa ketika itu di tahap tinggi dari segi kerajaan dan budayanya. Saki baki orang Jawa Hindu ini masih terdapat di Pulau Bali dan sedikit di Pulau Lombok. Masjid Sunan Ampel menjadi salah satu destinasi wisata religi di Surabaya, Jawa Timur. Hal ini karena masjid ini ada sejarahnya dengan sosok Sunan Ampel iaitu salah satu dari Wali Songo yang berperanan besar terhadap pengembangan dakwah Islam di Tanah Jawa. Sunan Ampel juga dijuluki sebagai Raja Para Wali karena anak-anaknya iaitu Sunan Bonang dan Sunan Drajat, serta menantunya iaitu Sunan Giri turut mengikuti jejaknya dalam berdakwah.    Beliau menggunakan cara...

Santai di Monumen Pahlawan di Surabaya

Tugu peringatan Surabaya ini adalah sebuah  monumen  yang menjadi tanda kepada tanah Kota Surabaya.   Tinggi monumen ini adalah 41,15 meter dan berbentuk paku  terbalik. Tubuh monumen berbentuk lengkungan-lengkungan  (canalures)  sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas 11 ruas. Tinggi, ruas dan  canalures mengandung makna tarikh  10 November tahun 1945.  Suatu tarikh bersejarah, bukan hanya bagi penduduk Kota Surabaya, tetapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia.  Tugu Pahlawan dibangun untuk memperingati peristiwa Pertempuran 10 November  1945 di Surabaya, di mana anak muda Surabaya  berjuang melawan pasukan Belanda dan sekutunya  yang hendak menjajah kembali Indonesia. Monumen Tugu Pahlawan menjadi pusat perhatian setiap tarikh 10 November bagi mengenang  peristiwa pada tahun 1945 ketika banyak pahlawan yang gugur dalam perang kemerdekaan.