Wednesday 25 March 2015

Venice - Ku rasakan kepalsuan romantika Gondola

Sesuatu yang selalu aku bayangkan bertapa romantiknya jika dapat menaikki gondola terutama bagi pasangan yang baru mendirikan rumah tangga. Menyusuri setiap keluk dan terusan di bandar tua Venice.

Namun apa yang kulihat, yang menaikki gondola ini bukan pasangan muda tetapi pasangan tua yang banyak duitnya.  Bayangkan untuk kayuhan yang tak sampai 30 minit kena bayar Euro60.  Aaaah....! lupakan saja baik kayuh sampan di Tasik Putrajaya.
Gondola bukan lambang ketulusan cinta murni lagi tetapi menjadi lambang kekayaan dan ketinggian ego manusia.
Aku muhasabah diri mengenang motivasi Portugis menjajah Melaka dulu yang mengatakan pelabuhan Melakan adalah Venice Timur.  Tapi Melaka hilang sisa nostalgianya sedangkan Venice terus menggamit pelancung untuk datang dan terus datang.
Aku tak sudi menaikki mu gondola. Kau adalah lambang kepalsuan romantika yang mencekik darah.

Venice, ku datang sekali dan aku tak ingin datang mendakapmu lagi.  Adios!






No comments: