Saturday 17 January 2015

Puisi Kembara - Jengkelku melihat si pembelot Gronigen


JENGKELKU DI GRONIGEN


Mentari baru muncul
Ku kesejukan di Kota Gronigen
Speda bersimpang siur menuju destinasi

Mobil masih tersadai di sisi sederet rumah
menunggu tuannya yang masih berdengkur
Rumah itu bertuankan mereka yang bernama Jawa
tapi jiwanya sudah menjadi Belanda
Lari dari perjuangan rakyat
Membebas negara dengan tulang sekerat.
Si Kitul ini 
bersengkokol dengan penjarah bangsa
lalu diterima menjadi 
warga Gronigen yang aman ini.
Ku tinggalkan Gronigen
Dengan hati yang jengkel
Kesal dengan insan pembelot
Yang dilayan dengan karpet merah
di negara penjajah.

No comments: