Sunan Drajat adalah anak kepada Sunan Ampel. Beliau telah berdakwah di daerah Lamongan. Dalam berdakwah beliau mengambil jalan yang tidak menyakiti orang lain samada melalui perkataan atau perbuatan. Pesanmya;
''Bapang den simpangi, ana catur mungkur,'' Maksudnya: "jangan mendengarkan pembicaraan yang menjelek-jelekkan orang lain, apalagi melakukan perbuatan itu."
Sunan Drajat, memperkenalkan Islam melalui konsep dakwah bil-hikmah, dengan cara-cara bijak, tanpa memaksa.
- Mengajar secara langsung di masjid atau musola.
- Membina dan mendidik di pesantren.
- memberi fatwa atau hukum dalam menyelesaikan suatu masalah.
- melalui kesenian tradisional. Sunan Drajat kerap berdakwah lewat tembang pangkur dengan iringan gending.
- menyampaikan ajaran agama melalui ritual adat tradisional, sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Empat pokok ajaran Sunan Drajat adalah:
Paring teken marang kang kalunyon lan wuta;
paring pangan marang kang kaliren;
paring sandang marang kang kawudan;
paring payung kang kodanan.
Artinya:
berikan tongkat kepada orang buta;
berikan makan kepada yang kelaparan;
berikan pakaian kepada yang telanjang;
dan berikan payung kepada yang kehujanan.
Sunan Drajat sangat memperhatikan masyarakatnya. Ia kerap berjalan mengelilingi perkampungan pada malam hari. Penduduk merasa selamat dan terlindungi dari gangguan makhluk halus yang, konon, merajalelselama dan setelah pembukaan hutan. Usai salat asar, Sunan juga berkeliling kampung sambil berzikir, mengingatkan penduduk untuk melaksanakan salat magrib.
''Berhentilah bekerja, jangan lupa salat,'' katanya dengan nada membujuk.Ia selalu menelateni warga yang sakit, dengan mengobatinya menggunakan ramuan tradisional, dan doa.
Comments