Alhamdulillah dalam kembara Jordan (2023), hamba diberi rezeki untuk menziarahi makam Nabi Syuib. Namun harus juga dingati terdapat juga riwayat yang mengatakan kedudukan lain makam Nabi Syuib ini. Maka hamba kaji dan baca kisah dan sejarah Nabi Syuib ini. Dia juga merupakan satu dari empat nabi yang berasal dari bangsa Arab. Shuaib dalam bahasa Arab bererti "yang menunjukkan jalan yang benar". Beliau diutus Allah SWT kepada orang-orang Madyan, yang terkenal dengan aktiviti pedagangan di antara Damsyik Yaman dan juga antara Irak dan Mesir di sekitar Pantai Laut Merah.
Di makam tersebut juga terdapat sebuah masjid yang megah, yaitu Masjid Syuib. Kompleks ini terletak di Daerah Balqa, di jalan menuju Aghwar Wustho, kira-kira 40 km dari ibukota Amman. Kompleks masjid ini cantik dan bersih di mana terdapat ruang solat yang besar. Di tengah pelatarannya terdapat sebuah kubah kecil yang sepertinya merupakan tempat untuk mengambil air wuduk. Makam Nabi Syuib pula berada di satu ruangan dengan siling yang tinggi, dan ditutupi kain baldu berwarna hijau yang disulam dengan benang emas.
Nabi Syuib telah diutus kepada kaum Madyan. Ada riwayat menyatakan baginda juga diutus kepada penduduk Aikah yang berarti sahabat kayu. Disebut demikian karena penduduk Aikah menyembah pohon besar. Kaum Madyan pada mulanya adalah pengikut sejati Nabi Ibrahim AS. Tetapi perlahan selama berabad-abad mereka meninggalkan ajaran Ibrahim dan telah terlibat dalam ketidaktaatan serta perbuatan dosa. Dosa-dosa ini di antaranya seperti penyembahan kepada berhala, berlaku curang saat memberi timbangan kepada orang lain tetapi sebaliknya meminta lebih banyak jika orang lain yang menimbang, melakukan kebohongan dalam segala hal serta merompak orang lain.
Nabi Syuib disebutkan dalam Alquran sebanyak 11 kali. Allah SWT menyebutkan dalam Al-Qur'an dalam Surat Al-A'raf: “Dan kepada penduduk Madyan, Kami (utus) saudara mereka, Syuaib. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah. Tidak ada Tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan jangan kamu merugikan orang sedikitpun. Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu orang beriman.” [7:85]
Dan kepada penduduk Madyan, (Kami telah mengutus) saudara mereka Syu'aib, dia berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah, harapkanlah (pahala) hari akhir, dan jangan kamu berkeliaran di bumi berbuat kerusakan." (Al Ankabut:36) .
Nabi Syuib AS terkenal karena kefasihan dalam berbicara atau berkhutbah. Menurut Ibn Abbas RA, setiap kali Nabi Muhammad SAW menyebutkannya ( Nabi Syuib), beliau bersabda, "dia adalah orator para nabi". Tentu dikatakan demikian karena beliau diberikan kefasihan dalam berkata-kata dibandingkan nabi-nabi lainnya.
Nabi Syuib AS sangat sedih melihat kaumnya melakukan perbuatan buruk. Beliau menyarankan mereka untuk mencari pengampunan dari Allah. Sayangnya, mereka tidak mau. Lalu beliau berdoa kepada Allah memohon keputusan antara ia dan kaumnya dengan adil. Lalu datanglah gempa menimpa mereka dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan rumah mereka seperti yang digambarkan dalam Al Qur’an Surat Al A’raf ayat 91.
Para pemuka kaum yang kafir dan pengikut mereka tidak hanya menolak ajakan Syuib, tapi juga melayangkan berbagai tekanan kepadanya. Nabi Syuib dituduh sebagai orang yang kena sihir. Nabi Syuib dan para pengikutnya juga diancam akan diusir, kecuali jika mereka kembali pada agama kaum Madyan. Para penentangnya menganggap Nabi Syuib sebagai pendusta dan meremehkannya lantaran dia hanya manusia biasa seperti mereka, juga dianggap orang yang lemah dan tidak punya pengaruh. Mereka menyatakan bahwa jika bukan karena keluarganya, pasti Nabi Syuib sudah direjam. Pemuka kaum Madyan yang kafir juga balik menyeru orang-orang supaya jangan mengikuti Nabi Syuib agar tidak menjadi orang-orang yang rugi. Lebih jauh, mereka meminta Nabi Syuib mendatangkan gumpalan dari langit untuk mengazab mereka sebagai bukti kebenaran seruan Nabi Syuib.
Al-Qur'an menerangkan bahwa mereka mati bergelimpangan di rumah mereka sendiri dan seolah tempat tersebut belum pernah mereka tempati, juga dijelaskan bahwa kaum Madyan binasa sebagaimana kebinasaan kaum Tsamud. Gempa bumi melanda mereka saat malam dan mereka terkubur di rumah mereka sendiri, tidak lagi mengganggu bumi Allah. Namun rincian tambahan disebutkan pada 26: 189, 'Ditimpa azab pada hari yang gelap,' yang mungkin dapat difahami sebagai mandi abu dan arang yang menyertai letusan gunung berapi. Demikianlah hari kengerian membuat mereka masuk ke rumah mereka, dan gempa bumi melenyapkan mereka.
Untuk pengetahuan ilmiah, bangsa Druze seperti yang terdapat di Lebanon mempercayai Nabi Syuib adalah orang yang sama dengan Yitro, mertua Nabi Musa. Dia dipandang sebagai pimpinan para nabi dan leluhur umat Druze. Mengikut kepercayaan mereka makam Nabi Syuib terletak di Hittin di Galilea dan merupakan tempat paling suci dan tempat ziarah penting bagi umat Druze. Setiap tahun tanggal 25 April, umat Druze berkumpul di tempat tersebut pada hari raya Ziyarat an-Nabi Syuib untuk membahas urusan masyarakat dan memperingati haul (peringatan kematian) Syuib dengan bernyanyi, menari, dan pesta.
Sebelum beredar hamba solat jamak taqdim zohor asar di masjid ini.
Comments