Menurut kajian tujuh pemuda yang teguh agamanya hidup di negeri yang bernama Afasus dengan pemimpin yang kejam dan penyembah berhala bernama Raja Daqyanus.
Pasalnya, ia tidak segan membunuh siapapun yang menolak untuk diajak mengikuti perintahnya dalam menyembah berhala. Hingga terdengar kabar bahwa ada sekumpulan pemuda yang menolak menaati perintahnya. Tujuh pemuda tersebut menyebutkan alasan mereka menolak menyembah berhala karena hanya ingin beribadah kepada Allah SWT. Raja Daqyanus pun tidak tinggal diam dan mulai menawarkan keuntungan bagi mereka, seperti harta hingga jabatan agar mau menyembah berhala.
Namun, mereka tetap teguh pada pendiriannya dan menolak semua tawaran menggiurkan dari Raja Daqyanus. Keteguhan para pemuda tersebut diceritakan dalam surah Al Kahfi ayat 13-14: Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.
Dan Kami teguhkan hati mereka ketika mereka berdiri lalu mereka berkata, “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami tidak menyeru tuhan selain Dia. Sungguh, kalau kami berbuat demikian, tentu kami telah mengucapkan perkataan yang sangat jauh dari kebenaran.
Karena ancaman Raja Daqyanus yang ingin membunuh tujuh pemuda, maka ketujuhnya melarikan diri dan meninggalkan kota tempat tinggal mereka lalu bersembunyi disebuah gua untuk mempertahankan keimanannya. Kemudian ketujuhnya bersama seekor anjing bersembunyi di Gua Rajib yang letakkan disekitar 8 kilometer dari Kota Amman saat ini.
Kami sampai pagi saat matahari mulai naik. Cahayanya yang cerah memberi pantulan pada beberapa bangunan tua disekitarnya. Di depan ada pasar yang menjadi pusat perniagaan sejak dahulu. Dan pasar inilah yang menjadi penanda bahwa Gua Rajib tempat tujuh pemuda Kahfi tertidur benar yang berada di Kota Amman.
Ustad Irwan Syahputra menjelaskan, beredar cerita ada sebanyak 13 lokasi yang menyebut sebagai gua Al-Kahfi. Namun Ustadz Irwan Syahputra meyakini bahwa gua yang mendekati kebenaran sesuai Al-Quran dan Hadist adalah yang berada di Kota Amman.
Para ulama memang berselisih pendapat mengenai letak gua yang sebenarnya. Ada yang berkata di negeri Aylah. Ada yang berpendapat di negeri Niinawa. Ada yang mengatakan di Balqa’. Ada juga yang berpendapat di negeri Ar-Ruum (Romawi). Namun, seperti dijelaskan Ustad Irwan Syahputra, gua yang ada di Amman inilah yang mendekati tanda-tanda yang disebutkan. Wallahu ‘alam.
Di gua itu Kami disambut seorang syech pemegang kunci Gua Al-Kahfi. Kami diantar masuk ke dalam kemudian dijelaskan apa yang ada di sana. Tampak ada tujuh kuburan dalam ukuran yang cukup panjang. Juga ada satu lubang yang memberi cahaya ke dalam gua. Dari lubang yang memberi cahaya dan udara itulah, Allah memberikan kehidupan berupa oksigen untuk tujuh pemuda yang tertidur itu.
Kisah Ashabul Kahfi itu terjadi setelah masanya Nabi Isa Al-Masih. Mereka itu Nashrani yang menyembah Allah Swt. Sementara mereka hidup bersama orang-orang musyrik yang menyembah berhala.
Setelah 309 tahun ketujuh pemuda itu ditidurkan Allah, kemudian Allah bangunkan mereka dari tidur seperti membangkitkan orang mati dari kubur mereka.
Cerita tujuh pemuda Alkahfi memberikan pembelajaran yang sangat berharga untuk dijadikan iktibar bagaimana kekuasaan Allah yang memiliki kuasa untuk menghidupan dan mematikan. Cerita pemuda Al-Kahfi juga memberikan pelajaran bagaimana seharusnya memegang teguh aqidah kepada Allah seberat apapun tantangan yang akan dihadapi.
iceritakan, pada pelarian tujuh pemuda Kahfi itu, di tengah perjalanan menuju gua, mereka bertemu dengan seekor anjing yang kemudian turut mengikuti perjalanan mereka. Di gua tersebut, para pemuda dalam kisah Ashabul Kahfi bisa bebas beribadah kepada Allah sekaligus memohon perlindungan agar terhindar dari kejaran tentara Raja Daqyanus.
Atas izin Allah SWT, Allah pun menutup pendengaran dan penglihatan para pemuda tersebut agar mereka tertidur dalam waktu yang lama. Diceritakan, mereka tertidur selama 309 tahun di gua tersebut sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah Al Kahfi ayat 10-11: (Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, “Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami.“ Maka Kami tutup telinga mereka di dalam gua itu, selama beberapa tahun.
Comments